(ini adalah hasil karya saya yang lumayan saya kagumi .. banyak cerita dibalik puisi ini. Namun yang terpenting, kini puisi ini bisa dinikmati semuanya disini .. maaf yah kalau jelek. Karena puisi ini diciptakan untuk konsumsi pribadi .. bukan publik. Tapi sekarang pengarang memutuskan untuk membiarkannya "Go Public". judulnya adalah Kehidupan Klasik diatas Cahaya. Puisi ini menceritakan tentang beberapa perbedaan, penghianatan, kesabaran hati, ketegaran hati dan keabadian rasa yang harus diterima dan dijalani oleh si jingga dalam kisah percintaannya dengan sang Adam. Pada akhirnya kisah itu berakhir menjadi sebuah kehidupan klasik diatas cahaya. Mengapa cahaya? karena cahaya itu abadi .. cahaya itulah yang terus menerus menerangi langkah si Jingga dalam berkelana di masa yang akan datang sekalipun tanpa sang Adam dan tanpa cinta darinya.)
Sebuah roda bertepi diantara jalan lurus..
Sebuah kata tertulis diatas secarik kertas..
Sebuah lagu bersandar dalam alunan klasik..
Bagai sebuah kehidupan klasik diatas cahaya..
Manusia .. makhluk indah nan nyata ..
Datang meminta walau tak ada
Penuh harapan ditengah dua kasta
Manusia ini .. sungguh tak mampu bermimpi indah
Hanya alunan klasik saja yang indah nan bermakna
Seolah bersama hidup dalam dunia maya
diatara dunia putih .. terlihat wanita bermata jingga
Menanti diatas istana kilau penuh cahaya
Merenung dan diam mengabdi pada cinta
Capella serta Vega berdiri tegap seolah datang
Tak nyata ... berusaha memandikan si Jingga dengan cahaya
Tetapi mungkinkah ia jujur dan bicara .. ??
sejuta rasa tersesak dalam rongga dada
Segenggam nafas menyimpan doa ..
Sejuta dendam pun terhempas hilang tak ada ..
Hanya sepenggal kata yang bertahta ..
Bermahkota dalam bibir delima si jingga
"Aku Mencintainya .. selamanya"
Hanya si Jingga yang hidup dalam nyata
Kehidupan klasik yang hanya menanti hari ..
Dibawah Capella dan Vega ia bersaksi
Kembali berdusta karena tak sanggup bicara
Isak tangisnya menyimpan misteri surgawi..
Cintanya yang setia tak mampu menghempas jarak
Bibirnya pun tak mampu bertahta
Hati putih suci si Jingga .. diam tanpa biacara
Kini .. Cintanya hadir dalam sepinya
Ketika itu malam..
Adam pun kembali dalam hidupya
Meninggalkan kasta dan memilih bahagia
Capella dan Vega pun kembali berdampingan
Seolah mencoba menghibur si Jingga
Sedih, Pilu .. Kini si Jingga memilih pergi tanpa kata
Meninggal dunia dalam rasa ..
megakhiri cinta dengan segenggam nafas
Menyebut cinta dalam akhirnya ..
Kisahnya berakhir abadi..
Penantiannya, cintanya dan kasihnya nan indah
Terucap kata cinta yang tertulis dalam
Sebuah 'Fenomena Jingga Penuh Cipta'
Kehidupan yang menyebut si Jingga, Klasik
Kehidupan yang mengajarkannya setia ..
Kehidupan yang menyimpan rahasia Jingga nya ..
Kehidupan yang menjaga Adam nya ..
Kehidupan yang mengabadikan kisah cinta nya ..
Kehidupan yang menyinari si Jingga dengan cahaya ..
Kehidupan pula yang menyebutnya dengan sebuah nama
"Kehidupan Klasik diatas Cahaya"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bagusss ink. meresapi bgt yahh?
BalasHapus